Komputer dan internet, siapa sih jaman sekarang yang tak kenal benda “ajaib” itu? Bahkan anak usia sekolah dasar (SD) pun sudah piawai browsing atau main game via internet!
Masalahnya, tak semua kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) selalu berdampak positif. Di samping memiliki dampak positif, internet juga memiliki dampak negative.
Selain kemudahan mengunduh gambar atau film porno, yang tentu saja tak layak bagi anak-anak kita, internet pun kini kerap kali dijadikan sarana nyontek bagi para pelajar. Kabarnya tingkat penggunaan internet sebagai sarana nyontek ini cukup tinggi hingga mencapai angka 50%.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh redaksi surat kabar sebuah universitas, sekitar 49% mahasiswa Cambridge University mengaku pernah berbuat curang saat kuliah.
Salah satu bentuk kecurangan yang paling populer di antara mahasiswa ilmu hukum adalah menyontek. Diperkirakan sekitar 60% mahasiswa mengaku melakukan plagiatisme.
Kebanyakan dari mahasiswa ini mengaku mengambil bahan dari internet dan menyerahkannya sebagai tugas mereka sendiri. Sebanyak 82% dari mahasiswa ini mengaku mengambil bahan dari Wikipedia dan mengolahnya sedikit agar tak terlalu kentara. Menurut mereka ini adalah salah satu cara untuk mendapat nilai tertinggi.
Melihat gejala ini, Cambridge University bermaksud memerangi tindakan curang mahasiswanya ini dengan menggunakan software untuk mendeteksi adanya kecurangan dalam tugas yang mereka kumpulkan.
Menurut sebuah berita yang dilansir All Headline News hari Jumat (31/10/08) disebutkan bahwa hanya sekitar 5% dari mahasiswa ini yang mengaku sempat ketahuan menyontek. Nah, bagi para orangtua hati-hati terhadap buah hati Anda. Jangan biarkan si kecil tergelincir lalu belajar curang atau menyontek!
Masalahnya, tak semua kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) selalu berdampak positif. Di samping memiliki dampak positif, internet juga memiliki dampak negative.
Selain kemudahan mengunduh gambar atau film porno, yang tentu saja tak layak bagi anak-anak kita, internet pun kini kerap kali dijadikan sarana nyontek bagi para pelajar. Kabarnya tingkat penggunaan internet sebagai sarana nyontek ini cukup tinggi hingga mencapai angka 50%.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh redaksi surat kabar sebuah universitas, sekitar 49% mahasiswa Cambridge University mengaku pernah berbuat curang saat kuliah.
Salah satu bentuk kecurangan yang paling populer di antara mahasiswa ilmu hukum adalah menyontek. Diperkirakan sekitar 60% mahasiswa mengaku melakukan plagiatisme.
Kebanyakan dari mahasiswa ini mengaku mengambil bahan dari internet dan menyerahkannya sebagai tugas mereka sendiri. Sebanyak 82% dari mahasiswa ini mengaku mengambil bahan dari Wikipedia dan mengolahnya sedikit agar tak terlalu kentara. Menurut mereka ini adalah salah satu cara untuk mendapat nilai tertinggi.
Melihat gejala ini, Cambridge University bermaksud memerangi tindakan curang mahasiswanya ini dengan menggunakan software untuk mendeteksi adanya kecurangan dalam tugas yang mereka kumpulkan.
Menurut sebuah berita yang dilansir All Headline News hari Jumat (31/10/08) disebutkan bahwa hanya sekitar 5% dari mahasiswa ini yang mengaku sempat ketahuan menyontek. Nah, bagi para orangtua hati-hati terhadap buah hati Anda. Jangan biarkan si kecil tergelincir lalu belajar curang atau menyontek!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar