:

26 November 2008

Lentera Insan

Gelar Program Pengayaan (Enrichment) Bagi Siswa Unggulan
Sekolah Lentera Insan (TB, TK dan SD) Alhamdulillah telah membuktikan komitmennya sebagai sekolah inklusi, yaitu sekolah yang tidak hanya mendidik anak-anak normal tapi juga anak yang memiliki kebutuhan khusus. Prinsip bahwa Education for All coba dijalani dengan sungguh-sungguh dan full team (psikolog, terapis, guru dan orang tua). Akan tetapi ruang lingkup layanan bagi anak berkebutuhan khusus selama ini masih terbatas pada anak-anak yang mengalami hambatan.
Berusaha meningkatkan pelayanannya, SD Lentera Insan pada 23 Agustus 2008 telah membuka program pengayaan enrichment. “Alhamdulillah pada tahun ajaran baru 2008/2009 program enrichment untuk anak-anak unggul dan berbakat berhasil dilaksanakan, ini wujud komitmen kami menjadi sekolah inklusif yang seutuhnya,” ujar Hj. Fitriani F. Syahrul, M.Si, Psi, psikolog dan pendiri Lentera Insan - Child Development and Education Center. Fitri yang juga pernah diidentifikasi sebagai anak berbakat (AB), pada tahun 1982, ketika program AB pertama kali di luncurkan di Indonesia, kemudian menjelaskan tentang siapa yang disebut anak unggul dan berbakat.
Anak unggul biasanya menyandang juara di sekolah, atau setidaknya masuk 10 besar di kelasnya. IQ anak unggul mulai dari 120 (menurut skala Weschler). Sementara anak berbakat (gifted children) atau sekarang disebut sebagai anak cerdas istimewa (CI) memiliki IQ minimal 130. Menurut pakar Renzulli, anak CI tidak hanya sekadar memiliki kecerdasan yang tinggi, tapi juga kreatif dan bertanggung jawab (komitmen) terhadap tugas. Dalam populasi, anak yang unggul sekitar 7 persen, sedang anak CI hanya sekitar 2-3 persen. Seperti layaknya anak berkebutuhan khusus yang lain, anak unggul dan anak CI juga perlu mendapat perhatian khusus guna mengoptimalkan potensinya yang kelak dapat berguna untuk masa depannya dan masyarakat.
Sampai saat ini SD Lentera Insan sudah melaksanakan beberapa kali enrichment diantaranya dengan tema Komunikasi efektif dan Divergent Thinking “Kami mengadakan program enrichment di hari Sabtu untuk meningkatkan daya pikir kreativitas dan keseimbangan social emosi. Doakan saja semoga lentera Insan dapat memberi perhatian yang proporsional bagi semua anak,” ucap ibu beranak tiga yang pernah memimpin Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia wilayah DKI Jakarta menutup penjelasannya. “Semoga, Amin..”

Tidak ada komentar: