:

28 November 2008

Pelajaran Favoritku….?!

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formil tak selamanya memberikan pelajaran yang sifatnya akademis. Ilmu tambahan non akademis pun menjadi santapan para siswa dan siswi di sekolah. Nah, berikut opini mereka tentang pelajaran favorit di sekolah:

Suka Menggambar Tak Suka Menyanyi

Aku paling suka pelajaran menggambar. Gambar favoritku bunga-bungaan. Tapi aku nggak suka kalau disuruh menyanyi sendiri di depan kelas. Suaraku bisa hilang. Kalau nyanyi ramai-ramai sih bisa!

Erni(Pesona Khayangan)

Main Bola

Main bola itu olahraga favoritku di sekolah. Di lapangan aku bisa bebas ngapain aja bersama teman-teman. Lari-larian, berantem-beranteman. Enak lho!

Gading (Margonda)




Matematika Itu Asyik Lho
!

Sebenarnya matematika itu asyik lho! Apalagi kalau soalnya ada gambarnya. Waktu tes kemarin, aku dapat nilai sepuluh. Seneng banget lho!

Imel (Limo)

Mentok Di Bahasa Indonesia


Tes tengah semester kemarin, semua nilaiku bagus kecuali pelajaran Bahasa Indonesia, dapat enam. Duh sedih banget! Tapi Mama nggak marah, aku disuruh belajar lebih giat lagi sama Bu Guru.

Wawa (Cimanggis)

Baca Selengkapnya....

Rubrik Infotainment

Halo AdInfo,
AdInfo oke punya! Rubrik infotainmentnya juga menarik, tapi kok jarang nongol? Bisa nggak saya minta alamat lengkap artis yang pernah muncul di rubrik infotainment? THX YA!

Andry
Pesona Khayangan


Red: Demi kepuasan pembaca, kami selalu berusaha menampilkan rubrik-rubrik yang menarik. Salah satunya adalah rubrik infotainment. Artis yang layak masuk rubrik infotainment kami sebisa mungkin harus warga Depok atau bermukim di Depok. Bila Anda ingin berkenalan dengan artis maupun public figure yang pernah dimuat AdInfo, silakan layangkan surat ke redaksi AdInfo. Thx juga!


Ekspose Kegiatan Warga

Halo AdInfo,
Majalah AdInfo ayo dong muat berita yang banyak terjadi di Depok dan sekitarnya. Semoga AdInfo makin asyik dibaca!

Deny
Beji

Red: Terima kasih atas tanggapan dan masukannya. Kami juga menampilkan dan memberikan informasi tentang Depok dari berbagai sisi. Jika Anda jeli membaca, kami memiliki rubrik Kriminal, Khas, Infotainment, Peristiwa dan sebagainya.
Pembaca dapat menyampaikan keluhan, kritik, dan saran tentang berbagai hal melalui telp. 84932464 atau fax. 84932334

Baca Selengkapnya....

27 November 2008

Tahun 2009 Bisnis Property Lebih Prospektif

Bisnis properti di Indonesia diperkirakan akan lebih prospektif pada 2009. Hal itu terdorong oleh penurunan defisit neraca transaksi dan inflasi dari level tahun sebelumnya.
Prediksi itu diungkapkan Komisaris PT Perumnas (Persero) Maruhum Batubara seperti yang dilansir Kapanlagi.com.
Dengan mengutip data Bank Indonesia, Maruhum memperkirakan neraca transaksi berjalan pada 2009 akan mencapai US$6,122 miliar, lebih rendah dari proyeksi 2008 sebesar US$10,409 miliar dan realisasi 2007 sebesar US$10,836 miliar. Sementara tingkat inflasi 2009 akan berada pada kisaran US$6,5%, jauh di bawah kisaran inflasi 2008 yang mencapai dua digit.
Faktor lain yang akan mendorong prospek bisnis properti pada 2009 adalah akumulasi defisit rumah yang masih tinggi, jauh lebih tinggi dari kemampuan penyediaan.
Namun ada pula yang menyebutkan, meski ditengarai bakal prospektif tetapi perjalanan bisnis property pada 2009, agak lambat.
Hal itu terlihat dari respons para pengembang dan konsumen yang mulai mengambil sikap wait and see dalam keputusan investasi mereka.
Kebijakan moneter dengan kenaikan suku bunga perbankan membuat proyek properti berpotensi tunda, apabila sumber aliran dana dari bank terhambat.
Akibat likuiditas yang ketat, sebagian pengembang memiliki alternatif pendanaan lain, seperti pendanaan hasil prapenjualan, kas sendiri, dan tingkat prakomitmen dari penyewa.
Tingginya inflasi di tahun 2008 juga memberikan konstribusi pertumbuhan sektor properti di tahun 2009. Pasalnya, daya beli masyarakat juga akan menurun. Kecuali, hanya pengembang yang memiliki reputasi dan komitmen bank yang baik, akan terus bertahan di saat permintaan tertahan akibat inflasi.

Baca Selengkapnya....

Volk Cafe & Resto Hj. May May

Masakan Tradisional Jadi Menu Andalan
Buka pertama kali di Jl. Radar AURI dan Jl. Raya Bogor, Volk Café & Resto Hj. May May melebarkan sayapnya ke Kota Depok, tepatnya di Jl. Margonda Raya (sebelah RSU Bunda). Sebagai cabang ke 3, Volk Cafe & Resto Hj. May May ini resmi dibuka pada 21 September lalu.
Dikelola bersaudara kakak beradik, Ati Harijanto dan Mimi D. Suryaman, Volk Cafe & Resto Hj. May May yang mengandalkan menu masakan tradisional dalam sajian menunya, kini kian ramai dipadati pengunjung yang ingin merasakan kelezatan masakannya. Semua menu Volk Cafe & Resto Hj. May May adalah menu andalan, sebut saja Soto Betawi, Sop Buntut, Ayam Tulang Lunak, Mie Ayam Bakso, Siomay, Batagor serta aneka Juice, Snow Drinks serta Kopi Tubruk.
Menurut Ati Harijanto dan Mimi D. Suryaman, segmen pasar yang dituju Volk Cafe & Resto Hj. May May adalah semua kalangan, keluarga, mahasiswa dan pelajar. Harga semua menu masakan di restoran ini pun terbilang sangat terjangkau. Belum lagi suasananya yang nyaman dan ber-AC, membuat pengunjung selalu ingin kembali.
Jika Anda ingin menggelar pesta atau rapat, restoran ini juga menerima reservasi untuk perayaan kecil keluarga, sahabat, menjamu relasi untuk sekitar 30 orang. Bagi Anda yang tak punya waktu luang, restoran ini juga menerima pesan antar.
Tak hanya tempat yang nyaman serta layanan ramah, restoran ini pun selalu mengutamakan kualitas makanan. Tak bisa dipungkiri, Volk Cafe & Resto Hj. May May merupakan salah satu tempat santap favorit warga Depok!

Baca Selengkapnya....

Nakamura

Terapi Penyembuhan Revolusioner dari Jepang
Sehat itu investasi masa depan yang harus benar-benar dijaga sejak dini. Di jaman modern ini, dengan banyaknya kegiatan dan aktivitas kerja yang kita lakukan serta kurangnya berolahraga dan makanan yang tak terjaga, dapat menyebabkan racun dan sisa-sisa metabolisme tertimbun di telapak kaki hingga menimbulkan berbagai macam penyakit, letih, lesu, dan tak bersemangat.
Anda warga Depok tak perlu khawatir, sejak 1 Nopember 2008, semua masalah itu akan diatasi oleh Nakamura The Healing Touch yang merupakan perpaduan jasa terapi refleksi, akupresure, dan kiropraksi, yang kini mengembangkan sayapnya di Ruko Griya Depok Asri Depok. Saat ini, Nakamura menghadirkan promo “Gratis Kiropraksi Jepang, Khusus Menu Terapi Seluruh Tubuh” yang berlaku bagi 318 pasien pertama. Nakamura juga menghadirkan pengobatan Tanpa Buka Baju yang menggunakan Ilmu Seitai, yakni ilmu penyelarasan tubuh.

Baca Selengkapnya....

Sekolah Islam Al-Fauzien

Gelar Halal bi Halal
Minggu, 2 Nopember 2008 lalu, Sekolah Islam Al-Fauzien yang berada di jalan Margonda Raya 45, Pesona Depok Estate, blok V no.12, Depok, telepon 7760141, menggelar acara halal bi halal yang dihadiri oleh seluruh karyawan dan anggota Yayasan Al-Fauzien beserta seluruh keluarganya.
Bertempat di aula gedung Sekolah Islam Al-Fauzien, acara halal bi halal ini rutin diselenggarakan setiap tahunnya untuk mempererat tali silahturahmi antar karyawan dan anggota Yayasan Al-Fauzien, beserta para keluarga mereka.
Pada kesempatan ini, pihak Yayasan Al-Fauzien juga memberikan penghargaan dan cindera mata, untuk guru dan support staff yang telah mengabdikan dirinya selama 5 tahun dan kelipatannya, kepada Sekolah Islam Al-Fauzien. Penghargaan ini rutin diberikan oleh pihak Yayasan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas pengabdian para guru dan support staff ini kepada Sekolah Islam Al-Fauzien. Demi menjaga kualitas para siswa lulusannya, semua guru dan tenaga pengajar di Sekolah Islam Al-Fauzien yang didirikan pada tahun 2004 sebagai jawaban atas kebutuhan dari kelanjutan program pembelajaran yang telah dimulai terlebih dahulu pada jenjang TK ini, memang wajib memiliki ijazah S1 dan mampu berbahasa Inggris, disamping memiliki kefasihan dalam membaca Al Qur’an. Disamping itu, guru-guru ini pun kerap mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan di luar sekolah maupun di dalam sekolah guna meningkatkan kemampuan profesional mereka sebagai guru.

Baca Selengkapnya....

Sekolah Dasar di Depok dan Sekitar

Memberikan Asupan Ilmu dan Pengembangan Moral
Seperti kita ketahui, sekolah dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di negeri kita. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Siswa sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Jenjang pendidikan sekolah dasar tak hanya diselenggarakan oleh pemerintah tapi juga oleh swasta.
Setiap kali tahun ajaran baru, selalu membuat orangtua sibuk mencari sekolah yang terbaik, menyiapkan biaya pendidikan, dan mendukung kemampuan anak untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
Sebagai Kota Pendidikan, setiap kali tahun ajaran baru, sekolah dasar di Kota Depok pun selalu ramai disambangi orangtua yang mencari sekolah terbaik bagi buah hatinya.
Banyak sekolah dasar di Depok yang memiliki kualitas unggulan dan siap mendukung pembelajaran dan perkembangan anak.
Pada umumnya, sekolah dasar di Depok selalu berusaha mempertahankan kontinuitas antara asuhan awal dan merupakan sekolah yang tidak hanya memberikan asupan ilmu tetapi juga pengembangan moral.
Sekolah dasar di Depok juga senantiasa menolong siswa untuk belajar dan dapat mengerti kompleksitas dunia yang dihadapinya, memiliki kepedulian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh setiap anak didik, memperkenalkan dan mengembangkan pendekatan-pendekatan yang telah terbukti berhasil meningkatkan keberhasilan proses belajar. Dan menjadi sekolah yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan anak.
Tak hanya menyediakan fasilitas atau sarana belajar yang lengkap serta para pengajar yang professional dan kompetitif di bidangnya, sekolah dasar di Depok pun selalu memberikan suasana belajar yang nyaman dan aman agar anak yang memasuki bangku sekolah selalu dalam keadaan siap untuk belajar.
Merujuk pada kemampuan anak untuk berinteraksi secara sosial. Kemampuan adaptasi yang positif terhadap lingkungan sekolah membutuhkan kemampuan sosial untuk saling pengertian dan bekerja sama. Perkembangan emosional termasuk kemampuan memahami emosi orang lain dan kemampuan untuk mengerti serta mampu mengekspresikan perasaannya.
Sudah tentu, sekolah-sekolah itu pun akan mendidik siswanya agar mampu menggunakan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan mereka termasuk antusiasme, keingintahuan dan kemampuan menyelesaikan tugas. Aspek ini meliputi bahasa verbal dan kemampuan membaca. Bahasa verbal meliputi kemampuan mendengar, berbicara, dan perbendaharaan kata. Kemampuan membaca termasuk membaca tulisan, pengertian terhadap suatu cerita dan proses menulis.

Baca Selengkapnya....

Sekolah Inklusi

Membantu Siswa Belajar Tentang Kehidupan Sekolah inklusi?! Apa sih sekolah inklusi itu? Filosofi yang mendasari lahirnya sekolah inklusi adalah keyakinan bahwa setiap anak (termasuk anak dengan kebutuhan khusus, baik karena gangguan perkembangan fisik maupun mental), berhak untuk memperoleh pendidikan seperti layaknya anak-anak lainnya dalam lingkungan yang sama.
Secara lebih luas, ini bisa diartikan bahwa anak-anak (baik yang normal maupun yang dinilai memiliki gangguan perkembangan) selayaknyalah dididik bersama-sama dalam sebuah komunitas.
Dengan demikian, di sebuah kelas sekolah inklusi, Anda akan menjumpai Lili, misalnya, seorang siswi tunarungu, yang duduk bersama teman-temannya tengah membahas soal matematika. Sementara di kelas yang lain, ada Dedy, yang menderita cerebral palsy, yang duduk di kursi roda dan memakai berbagai alat bantu dalam membaca dan menulis. Di kelas lainnya lagi, ada Herman, yang hiperaktif, tengah belajar sastra bersama teman-teman sekelasnya.
Unik
Bila selama ini kita lebih mengenal adanya sekolah khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus (misalnya sekolah untuk anak tunanetra, tunarungu dan sebagainya), maka sekolah inklusi justru menyatukan anak-anak tersebut dalam sebuah komunitas bersama.
Uniknya, riset membuktikan, bahwa model sekolah inklusi ternyata membawa dampak yang positif, baik bagi siswa yang normal maupun siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Kekhawatiran bahwa siswa normal akan "dirugikan" secara akademik, sama sekali tidak terbukti. Justru siswa normal akan mendapat keuntungan dari program ini, karena mereka dapat belajar menjadi anak yang lebih bijak serta memiliki pengetahuan maupun wawasan yang lebih luas tentang kehidupan.
Prestasi dan motivasi anak-anak yang berkebutuhan khusus, juga kian meningkat di sekolah inklusi, dibandingkan bila mereka berada di sekolah-sekolah khusus. Sekolah inklusi telah berhasil menciptakan lingkungan yang unik, sekaligus mampu merangsang pertumbuhan serta perkembangan anak didik menuju kepada hal-hal yang baik.
Di sekolah inklusi, mereka tidak semata mengejar kemampuan akademik, lebih dari itu, mereka sedang belajar tentang kehidupan itu sendiri.Ingat, sekolah yang mampu menghasilkan anak-anak yang "sukses" adalah sekolah yang menghargai keunikan setiap siswanya, dan mampu menyediakan wadah yang tepat bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Baca Selengkapnya....

Sekolah Dasar Nasional Plus Tunas Global

Membangun Siswa Berkepribadian Unggul Berkarakter Cerdas, Mandiri, dan Peduli
Dalam usia relatif masih muda, SDNP Tunas Global semakin percaya diri menapaki langkah menghadapi tahun-tahun ke depan. Adanya dukungan kuat dari para pakar, praktisi dan konsultan yang berjalan bersama-sama, membimbing seluruh civitas akademika membuat langkah yang semakin mantap menuju salah satu sekolah favorit di Depok. Tokoh tersebut antara lain: Ayah Edy (Praktisi MI & Holistic Learning, pembicara talkshow Radio Smart Fm, Penggagas Indonesia Strong From Home) sebagai Konsultan Multiple Intellegence; Gunanto, Spd. (Praktisi dan Trainer Nasional KTSP) sebagai Konsultan Kurikulum; dan pimpinan Yayasan, Ken Aty Wardhani (Bergelut di bidang Pendidikan khususnya pendidikan dasar selama lebih dari 20 tahun).
Konsistensinya di jalur sekolah umum, dimana setiap siswa mendapatkan pelajaran agama sesuai agamanya masing-masing, serta tambahan pelajaran Budi Pekerti sehingga siswa dapat belajar bertoleransi sambil mendalami agamanya masing-masing.
Membangun siswa yang berkepribadian unggul yaitu berkarakter CERDAS, MANDIRI dan PEDULI adalah moto SDNP Tunas Global dalam mendidik siswa sesuai visi dan misinya. Dengan adanya 8 Program Plus mampu membangun perkembangan karakter dari setiap siswa lebih kuat.
Pengalaman-pengalaman belajar yang beragam tersaji dalam nuansa “fun” – Belajar adalah peristiwa yang menyenangkan - adalah pegangan seluruh staff pengajar di SDNP Tunas Global. Berada di Jl. Nusa Indah No.16, Pancoran Mas (belakang RS Hermina) Depok, telp. 77215923 atau 77211717 atau 77211718, fax. 77211818, Website:http://www.tunasglobal.com//Email:info_tunasglobal@cbn.net.id, serta didukung gedung sekolah yang artistik, asri dan ramah lingkungan, fasilitas yang lengkap, lokasi sangat strategis di pusat Kota Depok yang jauh dari keramaian jalan raya, menciptakan suasana belajar yang tenang dan efektif.
Metode pendidikan yang mengedepankan kebersamaan antara sekolah dan orang tua. Melalui kegiatan parenting yang rutin membangun keselarasan antara “sekolah” dan “rumah”, sekaligus bertujuan juga untuk membantu pemetaan kemampuan dan minat anak. Bahkan secara berkala min 6 bulan sekali selalu diadakan event BIG PARENTING dengan pembicara para pakar atau praktisi. Selain para orangtua siswa, guru dan karyawan, juga diundang beberapa guru dan orang tua dari sekolah lain serta masyarakat umum.
Dibukanya beberapa program ekskul seperti Ballet, Aikido, Electone, Guitar, Vocal, Mechatronic Robotic, Sains, Painting, Art, English Club, Futsal, Swimming, Smart Moeslem, (dalam rencana; Mandarin Club, Modern Dance, Acting & Presenter), sebagai ajang stimulasi pemetaan serta pengembangan minat, bakat dan kretivitas anak. Pada akhirnya diharapkan setiap anak akan berada pada ”bidang”nya, bangga dan mampu menjalani profesi mereka dengan upaya menjadi yang terbaik.
Metode pembelajaran Active Learning dengan anak sebagai pusat (Student Center Learning) didukung rasio guru dan murid yang baik memungkinkan potensi anak tergali maksimal. Jaminan pemaksimalan perkembangan akademis anak, melalui program free Remedial dan Enrichment akan mendorong anak lebih berprestasi dan mendongkrak anak yang tertinggal. Sistem recognition yang bukan hanya dari sisi akademis saja, memacu anak untuk terus tumbuh sesuai potensinya. Menggunakan pembelajaran kontekstual yang membuat anak-anak tidak hanya mengenal konsep tetapi mulai dari latar belakang keilmuan sampai pada penerapannya sehari-hari.
Penggunaan bahasa pengantar Billingual Inggris-Indonesia secara Gradual dan terprogram sesuai usia anak. SDNP Tunas Global ini juga dikawal oleh seorang konsultan khusus Billingual yang akan mempersiapkan program aplikasi yang efektif, diharapkan anak akan lebih siap dalam menyongsong Globalisasi.Kesemua itu didukung oleh SDM yang handal dengan sistem pelatihan yang rutin sehingga pengembangan maksimal kompetensi guru baik kompetensi pribadi maupun akademisnya tercapai

Baca Selengkapnya....

Effendi SPd

“Obama Kritis Sejak Kecil”
Akhirnya, setelah Senator Barack Obama mengantungi kemenangan elektoral sebanyak 338 suara dari pesaingnya John McCain 163 suara, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Amerika dipimpin oleh seorang yang memiliki ras Afrika.
Tak hanya Amerika, seluruh dunia pun menyambut kemenangan Obama. Termasuk Effendi SPd. Ya, lelaki paruh baya yang memiliki tujuh anak ini telah menekuni profesi guru sejak tahun 1967 yang lalu.
Pada tahun 1970, Effendi berkesempatan mengajar Obama, saat pria kulit hitam ini duduk di kelas tiga SD Negeri Menteng 01.
Banyak kenangan Effendi tentang Obama kecil. Dalam kenangan Effendi, Obama merupakan seorang murid yang cerdas dan pandai bergaul kendati tidak pernah menduduki ranking 1 di kelas, namun masuk dalam 10 besar.
“Secara fisik, waktu kecil dia gemuk. Namun badannya paling tinggi jika dibandingkan dengan kawan-kawannya,” kenang Effendi.
Selain postur tubuhnya, Effendi pun sangat terkesan dengan senyum Obama. Menurutnya, Obama kecil memiliki senyum yang khas.
Berbeda dengan teman-temannya yang lain, selain pandai, Obama juga kritis. Obama senang mengajukan pertanyaan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dia sudah pandai berbahasa Indonesia kendati baru datang dari Amerika.
Tak heran, kata Effendi, Obama akhirnya berhasil menjadi presiden Amerika, sebab sejak kecil Obama sudah membangun mimpi besar, yakni menjadi presiden! Hal itu tergores dalam buku milik Citra, teman Obama semasa kecil.
“Itu terungkap saat Obama mengisi buku milik Citra, teman sekolahnya. Obama menuliskan cita-citanya itu yakni ingin menjadi seorang presiden,” cerita Effendi.
Banyak mata pelajaran yang menjadi favorit Obama. Salah satunya adalah ilmu bumi, sejarah (IPS). Ditegaskan warga Jl. Kapuas Raya No. 121 Depok Timur ini, ilmu berhitung atau Matematika adalah mata pelajaran yang paling disukai Obama selama menuntut ilmu di SDN Menteng 01 Jl. Besuki No. 4, Menteng.
Tak hanya pandai dalam mata pelajaran akademis, Obama kecil juga menyukai seni dan hobi menggambar tokoh pahlawan kartun seperti Batman, Superman, Robin Hood dan sebagainya. Lalu bagaimana reaksi Effendi setelah mengetahui mantan muridnya terpilih menjadi presiden Amerika Serikat? “Saya berharap dalam kepemimpinannya, Obama mampu membawa Amerika menjadi lebih baik lagi,” tandasnya.

Baca Selengkapnya....

Aku Mau Minum…Susunya Bermelamin…!

Aku mau makan, lauknya mengandung boraks... Aku mau minum, susunya bermelamin…! Nah, mau makan dan minum aja susahnya bukan main!
Usai panganan mengandung boraks dan formalin pada baso, tahu, ikan asin, bahkan daging ayam potong, Anda tentu masih ingat kasus bakteri Sakazaki yang ditengarai mencemari susu formula bayi pada sekitar pertengahan Mei 2008 lalu. Sebelumnya juga ada isu soal minuman isotonik yang dikabarkan bisa menyebabkan penyakit Lupus, walau kemudian kabar tersebut tak terbukti. Tentu kita sebagai orang tua harus dapat mengambil sikap yang tepat terhadap fenomena ini.
Sebagian orang tua tentu merasa gelisah dengan kondisi ini. Namun, jika Anda cermat dalam memilih produk makanan dan selalu menjaga agar anak-anak tidak berlebihan dalam mengonkumsi suatu makanan, tak perlu terseret dalam “pemberitaan” yang mengerikan tersebut.
Sebenarnya, ada sejumlah tindakan kecil yang terkadang kita lupakan. Namun belajar dari kasus makanan tercemar boraks hingga melamin, rasanya kita tetap perlu melakukan deretan tindakan kecil itu, seperti:

- Selalu membaca baik-baik label kemasan produk apapun
- Meletakkan produk makanan berjauhan dari produk berbahaya
- Melihat dan mencium beberapa makanan segar untuk mengetahui apakah terhindar dari campuran bahan kimia atau sudah busuk.

Selain itu, dalam memilih produk makanan untuk rumah tangga, Anda juga harus mempertimbangkan beberapa hal, misalnya:

- Tak memilih produk murah yang nyaris kadaluwarsa
- Jangan gengsi untuk tak memilih produk makanan impor dengan kemasan keren ketimbang memilih produk lokal yang murah dan tampangnya jadul namun memenuhi standar produksi yang baik
- Tak perlu memilih produk yang diiklankan secara bombastis namun ternyata kandungannya tidak sesuai dengan yang ada di label
- Tak ada salahnya memilih produk yang tak pernah diiklankan namun kandungannya sesuai dengan apa yang tertera di label kemasan
Nah, dengan melakukan serangkaian tindakan seperti di atas, mudah-mudahan Anda dan keluarga terbebas dari makanan yang tercemar zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan!

Baca Selengkapnya....

Sekolah Dasar Cakra Buana

Mempersiapkan Siswa Dalam Menghadapi Tantangan Jaman
Anak yang saleh, cerdas dan berprestasi adalah dambaan serta cita-cita luhur setiap orangtua. Sekolah Dasar (SD) Cakra Buana adalah sekolah dengan metoda pendidikan terpadu yang mengangkat kembali nilai-nilai luhur budaya, dan bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswinya dalam menghadapi tantangan jaman.
Berada dalam lingkungan Kampus Terpadu Cakra Buana, Jl. Raya Depok Sawangan, SD Cakra Buana dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap yang sangat mendukung kegiatan belajar siswa-siswi seutuhnya.
Ruang kelas SD Cakra Buana dilengkapi dengan AC serta perlengkapan belajar mengajar seperti loker, papan display, alat peraga, serta fasilitas perpustakaan, lab. komputer, lab. bahasa, home theatre, ruang serba guna, ruang musik, lab. IPA, kolam renang, lapangan basket, futsal, dan lintasan atletik, dan sebagainya.
Para pengajar SD Cakra Buana terdiri dari para sarjana pendidikan maupun dengan latar belakang profesi pendidikan lainnya yang berpengalaman di bidangnya.
SD Cakra Buana juga menyediakan kelas khusus jenis pendampingan belajar bagi anak yang mengalami hambatan perkembangan dan kesulitan belajar yang diselenggarakan bekerjasama dengan lembaga maupun para pakar terkait serta ditangani tim pendamping yang terdiri dari terapis dan pendamping khusus.
Kurikulum SD Cakra Buana mengacu kepada kurikulum nasional. Namun demikian, Cakra Buana selalu mengantisipasi perkembangan sistem pendidikan internasional dengan merujuk pada kurikulum negara-negara lain sebagai usaha untuk menyempurnakan kurikulumnya dari waktu ke waktu. Evaluasi terhadap prestasi akademis maupun kemampuan bersosialisasi dilaksanakan pada setiap akhir semester.
Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia akan diberikan dalam porsi terbanyak, namun selalu diupayakan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Pengenalan budaya diintegrasikan ke dalam kurikulum dengan berbagai bentuk. Penekanan pelajaran agama adalah dalam hal mengasah kecerdasan spiritual dengan azas saling menghormati keberagaman tanpa meninggalkan akidah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Guna memperkaya wawasan dan mengasah kualitas, SD Cakra Buana menyediakan fasilitas alat bantu pembelajaran serta berbagai program pengembangan diri maupun berkelompok, diantaranya dengan kegiatan semi outbound. Selain itu, SD Cakra Buana juga kerap menggelar fieldtrip minimal sekali persemester dengan mengunjungi tempat-tempat yang relevan agar siswa dan siswinya dapat bereksplorasi secara langsung dan menggali pengetahuan di luar kelas.

Baca Selengkapnya....

Sekolah Dasar Islam Al Fauzien

Menjawab Kebutuhan Orangtua akan Pendidikan Lengkap untuk Anak
Sekolah Dasar Islam Al Fauzien yang terletak di Pesona Depok Blok V/12 berdiri tahun 2004 sebagai jawaban atas kebutuhan dari kelanjutan program pembelajaran yang telah dimulai lebih dulu di TK Islam Al Fauzien. Atas rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota, bahwa SD Islam AF merupakan sekolah unggulan, maka pada tahun 2006 SD Islam Al Fauzien telah diakreditasi dengan predikat A.
Dalam proses belajar mengajarnya, SD Islam AF menggunakan metode active learning. Kurikulum dari Diknas disampaikan dengan tetap mempertimbangkan tahap perkembangan anak. Disamping itu, untuk memfasilitasi kebutuhan pendidikan siswa yang terus berkembang, SD Al Fauzien juga membuat sendiri scope and sequence sebagai pelengkap dari kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Siswa lower primary belajar dengan menggunakan benda-benda konkrit dan dengan hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan mereka.
Di Al Fauzien, siswa juga mendapat dorongan yang sangat besar dalam menumbuhkan kecintaan mereka terhadap bacaan. Karena pihak sekolah mewajibkan mereka untuk membaca setiap malam walaupun hanya 10 menit. Dalam hal ini, kerjasama antara rumah dan sekolah sangatlah diperlukan. Orang tua diminta mendampingi putra-putrinya saat mereka membaca, yang dilanjutkan dengan mengisi feed back terhadap apa yang telah mereka baca di Home Reading Book yang harus mereka bawa setiap hari.
Pada lower primary (kelas 1–3), siswa dibekali skill/kemampuan tentang bagaimana belajar, karena learning how to learn sangat penting bagi proses belajar mereka pada jenjang yang lebih tinggi. Pada upper primary (kelas 4–6) porsi knowledge/pengetahuan mulai lebih banyak diberikan dibandingkan dari kelas sebelumnya. Hal ini dimaksudkan juga untuk mempersiapkan dan membiasakan siswa untuk menghadapi Ujian Nasional.
Demikian juga dengan informasi teknologi yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseluruhan pembelajaran. Selain lab, tersedia pula, komputer yang lengkap sesuai jumlah siswa di setiap kelas.
Karena setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, yang dikenal dengan multiple intellegences, maka Al Fauzien berusaha memfasilitasi bakat dan minat siswa, dengan mengadakan Talent and Interest Center (TIC). TIC disediakan bagi siswa kelas 2 SD keatas, dimana siswa dapat memilih bidang yang sesuai dengan bakat dan minat mereka
Saat ini TIC diadakan untuk bidang Matematika, English, Art, Futsal, Tari, dan Science, yang diadakan seminggu sekali. Sedangkan bagi siswa kelas 1 SD, tersedia program REP (Remedial and Enrichment Program), yang merupakan program pemantapan dalam kemampuan dasar (membaca, menulis, dan menghitung) yang harus mereka miliki sebagai bekal ke jenjang yang lebih tinggi. Seminggu sekali, para siswa belajar bersama teman-temannya yang memiliki kebutuhan yang sama, saat mengikuti REP.
Sebagai sekolah Islam tentu saja Al Fauzien memberikan perhatian lebih terhadap dasar-dasar agama yang harus dimiliki oleh siswa, seperti mengaitkan setiap pembelajaran dengan kekuasaan Allah sang Pencipta alam semesta. Agama menjadi hal yang terintegrasi dalam seluruh pembelajaran dan kegiatan siswa di sekolah. Setiap hari siswa melakukan shalat zuhur bersama dan di hari Jumat murid laki-laki melakukan shalat Jumat di mesjid Al Fauzien sedangkan murid perempuan melakukan kajian keputrian.
Demi menjaga kualitas para siswa lulusannya, semua guru dan tenaga pengajar di SD Islam Al-Fauzien wajib memiliki ijazah S1 dan mampu berbahasa Inggris disamping memiliki kefasihan dalam membaca Al Qur’an. Disamping itu, para guru juga kerap mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan di luar maupun di dalam sekolah guna meningkatkan kemampuan profesional mereka sebagai guru.Tahun ini Sekolah Islam Al Fauzien akan melakukan Open Day pada 29 November 2008 mulai jam 08.00-11.00. Pada hari ini calon orang tua murid dapat melihat beberapa penampilan yang merupakan hasil belajar para siswa Al Fauzien dan mendapatkan informasi menyeluruh tentang Sekolah Islam Al Fauzien, atau dapat langsung menghubungi 7760141.

Baca Selengkapnya....

Tipe Pola Asuh Bentuk Kepribadian Anak

Memasuki gerbang sekolah dasar adalah satu langkah baru bagi anak, yang menandakan dimulainya pendidikan yang sebenarnya. Dan pada masa ini, peran orangtua sangatlah dibutuhkan. Selain sebagai filter yang akan membantu anak untuk dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, peran orang tua dalam mengasuh anak dapat membentuk kepribadian si buah hati.
Pada umumnya ada 3 macam tipe pola asuh yang lazim dilakukan oleh orangtua di Indonesia. Yakni otoriter, permisif, dan demokratis.
Pada pola asuh otoriter, biasanya orangtualah yang menentukan semuanya. Orangtua menganggap semua yang mereka katakan adalah yang paling benar dan paling baik. Anak dianggap tak tahu apa-apa. Orangtua tak pernah mendorong anak untuk mandiri dan mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan tindakan si anak. Orangtua hanya mengatakan apa yang harus atau tidak dilakukan dan tak menjelaskan mengapa hal itu harus atau tidak dilakukan.
Sedangkan pada pola asuh yang permisif, orangtua cenderung membiarkan anak berkembang dengan sendirinya. Orangtua tak memberikan rambu-rambu apa pun kepada anak. Yang ada hanyalah rambu-rambu dari lingkungan. Sehingga anak-anak cenderung bertindak semaunya.
Di sisi lain, pola asuh demokratis menggunakan penjelasan mengapa sesuatu boleh atau tidak dilakukan. Di sini orangtua terbuka untuk berdiskusi dengan anak. Karena orangtua melihat anak sebagai individu yang patut didengar, dihargai, dan diberi kesempatan.
Dari ketiga pola asuh tersebut, tak ada salah satunya yang menduduki peringkat pertama. Akan tetapi, menurut para psikolog, untuk menemukan tipe pola asuh yang ideal, orang tua harus mengkombinasikan 3 tipe cara pengasuhan tersebut.
Karena dengan mengkombinasikan ketiganya, orangtua tahu kapan boleh membiarkan anak, kapan harus bersikap demokratis, dan kapan harus menggunakan hak prerogatif mereka sebagai orangtua. Misalnya, ketika anak tetap ngotot melakukan sesuatu yang salah, padahal orangtua sudah memberi tahu dan menjelaskannya, maka pada saat itu orangtua bisa bersikap otoriter karena anak belum tahu bahaya yang akan dihadapi bila ia melakukan perbuatan tersebut.
Melalui kelebihan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh orangtua, anak dapat belajar banyak tentang apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensi dari segala tindakan yang dilakukannya.
Pengimplementasian pola asuh ini semakin perlu dirasakan, apalagi dalam menghadapi zaman era globalisasi, yang menuntut tanggung jawab orangtua menjadi jauh lebih berat. Sebab dalam perjalanan pendidikannya, anak terus dicekoki dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang tak kunjung jalan di tempat.
Karena itulah, orangtua tidak boleh bosan untuk selalu mencari informasi dan ilmu-ilmu baru dengan memanfaatkan berbagai media. Mulai dari buku, surat kabar, internet hingga mempelajari aspek-aspek nilai kehidupan yang selalu berkembang dan tidak statis. Sebab tanpa peran aktif ini, orangtua takkan bisa mengimbangi pengetahuan dan ilmu yang anak bisa peroleh dari berbagai sumber. Tapi ingat, dalam menerapkan pola asuh itu, jangan sampai lupa, bahwa anak adalah manusia yang bukan hanya mempunyai pikiran, tapi juga perasaan. Karena itulah orangtua harus mengembangkan seluruh aspek-aspek perkembangan agar anak bisa menjadi satu pribadi yang kuat, baik dalam hal intelektual, emosional, dan sosial.

Baca Selengkapnya....

Siap-siap Liburan Akhir Tahun!

Musim liburan sebentar lagi tiba. Bagi Anda yang punya rencana berlibur bersama keluarga, siap-siaplah sejak dini. Paling tidak Anda sudah mempersiapkan dananya.
Sebab, biasanya pada masa puncak, perusahaan penerbangan memberlakukan harga tiket ekonomi berdasarkan subkelas. Dari setiap subkelas itu, harga tiket yang paling murah hanya disediakan satu sampai sepuluh tempat duduk. Untuk mendapatkan itu, Anda harus memesannya dua sampai tiga bulan sebelum keberangkatan.
Sebenarnya apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk liburan akhir tahun? Silakan simak berikut ini:

Tempat Berlibur

Tentukan dimana atau kemana Anda bersama keluarga akan berlibur agar Anda dapat menentukan berapa dana yang harus Anda keluarkan. Pilihlah tempat liburan yang memang sesuai dengan karakter Anda dan keluarga. Kalau Anda suka gunung, carilah tempat liburan yang memang memiliki banyak bukit dan gunung. Kalau Anda suka pantai, banyak tempat liburan di Indonesia yang juga memiliki pantai-pantai indah. Ke mana pun tujuan wisata Anda, sebaiknya Anda mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang tempat wisata tersebut. Anda bisa memperoleh informasi dari internet atau rekomendasi dari sanak saudara serta teman yang tinggal, pernah tinggal, atau pernah berkunjung ke daerah yang akan dituju. Informasi mengenai peraturan daerah setempat juga penting diketahui agar Anda tidak harus berurusan dengan polisi atau pihak lain yang merasa dirugikan. Misalnya, di tempat-tempat tertentu sudah ada larangan merokok.

Siapkan Dana

Siapkan dana berlibur. Hitung berapa kira-kira yang Anda butuhkan misalnya untuk biaya transportasi, biaya akomodasi, biaya makan dan minum selama liburan, biaya berkunjung ke obyek wisata dan biaya oleh-oleh. Biaya liburan yang tidak terencana bisa berlipat-lipat kali lebih besar daripada jika direncanakan. Pada saat liburan, terutama akhir tahun, tarif penerbangan dan akomodasi pasti akan naik mengikuti tarif puncak atau peak season. Tarif itu akan berbeda jika pemesanan dilakukan pada masa-masa sepi atau low season.

Kebanyakan masyarakat Indonesia yang bepergian bersama keluarga lebih memilih perjalanan secara perorangan tanpa menggunakan jasa biro perjalanan. Selain ingin mendapatkan biaya murah, perjalanan ini membuat Anda lebih leluasa mengatur perjalanan liburannya.Namun, sebaiknya, jika pilihan tempat berlibur cukup jauh atau hendak menggunakan hotel, Anda bisa menggunakan jasa biro perjalanan wisata yang menawarkan program paket tur dengan berbagai kemudahan, paket hemat, dan hadiah kepada konsumen.

Baca Selengkapnya....

Lentera Insan Is My Second Home

Sekolah adalah unit sosialisasi kedua setelah keluarga. Hampir separuh waktu kehidupan anak dihabiskan di sekolah. Untuk itu, sekolah tentunya harus mampu menjadi second home bagi para siswanya. Makna second home diartikan oleh SD Lentera Insan – Child Development and Education Center dengan bagaimana sekolah membentuk situasi belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa – siswanya.
Beberapa hal yang telah dilakukan untuk mewujudkannya adalah dengan melakukan berbagai pendekatan dan metode belajar kepada siswa. Sebagai contoh, saat pelajaran akhlak, siswa kelas 4 mendapat tema mengenai kejujuran. Awalnya, siswa diminta untuk berbagi tentang bohong kepada setiap anak. Tentunya hal ini tidak mudah, perlu ada kepercayaan yang terbangun antara guru dan siswa. Melalui pendekatan pengalaman pribadi waktu kecil, Alhamdulillah, guru mampu masuk dalam wilayah kenyamanan siswa sehingga seluruh siswapun akhirnya pernah mengakui beberapa kali membohongi guru dan orangtua. Setelah memberi pemahaman tentang berbohong yang terkait dengan kejujuran, kegiatan ini diakhiri dengan sebuah tugas kecil yang tidak mudah. Setiap siswa diminta untuk mengakui kebohongan yang pernah mereka perbuat kepada orang – orang yang ada di sekolah dan sekaligus meminta maaf. Walhasil semua siswa dengan tanggung jawabnya, mencari orang – orang yang pernah mereka bohongi dan meminta maaf dengan caranya masing – masing. Bahkan ada beberapa siswa yang menangis ketika meminta maaf kepada salah seorang guru.
Pendekatan dan metode belajar SD Lentera Insan, mengacu pada kurikulum yang berbasis Developmentally Appropriate Practice (DAP), yaitu kurikulum yang disesuaikan dengan tugas perkembangan anak di usianya. Hal ini juga kami terapkan melalui adanya kelas rendah (1-3 SD) dan kelas tinggi (4-6 SD). Ciri khas pada kelas rendah, yaitu: (1) penanaman perilaku dasar dalam membentuk kemandirian, kedisiplinan dan semangat belajar ; (2) materi akademis bersifat ringan; (3) pemberian tugas rumah hanya sesekali untuk peningkatan pemahaman suatu materi. Sedangkan kelas tinggi memiliki ciri: (1) Pembentukan pola belajar, konsistensi kedisiplinan dan pendalaman kemampuan akademik; (2) materi akademis yang lebih padat; (3) pemberian tugas rumah secara rutin untuk pencapaian target kompetensi. Dengan adanya pembagian tersebut, siswa diharapkan tidak panik dan stress dalam memenuhi tuntutan akademis nasional yang menumpuk dan menekan. Semua ini terbukti dengan nilai rata – rata kelas siswa yang cukup baik, berada pada nilai rata – rata kelas minimal tujuh pada setiap pelajaran. Keseimbangan otak kiri dan otak kanan juga menjadi fokus utama dalam pengajaran. Belajar dengan menggabungkan otak kiri (pemahaman, analisa, dan lain-lain) dan otak kanan(kreativitas, sosial, emosi, dan lain-lain) akan jauh lebih maksimal dalam menyerap informasi dibandingkan hanya dengan menggunakan satu sisi otak saja.
Makna second home juga terkait dengan bagaimana siswa diperlakukan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Sejak pencanangannya di era tahun 2000, pendidikan inklusi identik dengan pembauran peserta didik normal dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ekstrim kiri (autis, ADD/ADHD, dan lain-lain). Sementara ABK ekstrem kanan (cerdas istimewa), belum mendapat perhatian khusus. Saat ini, ABK ekstrim kanan, umumnya dieksklusifkan melalui jalur akselerasi yang cenderung merangsang sisi kognisi saja, tanpa memperhatikan sisi afeksi dan motorik. Padahal, ABK ekstrem kanan ini seringkali mengalami gangguan perkembangan karena ada ketidakseimbangan antara perkembangan kognisi yang begitu cepat dengan kematangan sosio-emosinya, sehingga mereka cenderung menjadi trouble maker di kelasnya.
Untuk itu, sebagai salah satu sekolah inklusi di Depok, pada tahun ajaran 2008/2009, SD Lentera Insan memfasilitasi siswa cerdas istimewa dengan program enrichment. Program pengayaan ini ditujukan untuk memenuhi asupan-asupan informasi bagi siswa cerdas, dimana siswa tersebut tetap mengkuti kegiatan belajar mengajar sebagaimana siswa normal lainnya, hanya saja pada hari sabtu mereka mendapatkan pengayaan dan pembelajaran yang lebih mendalam tentang topik tertentu.
Setelah situasi di sekolah sudah mulai terbentuk dengan baik, hal lain yang SD Lentera Insan perkuat adalah komunikasi antara pihak sekolah dan orangtua sebagai partner dalam mendidik anak. Pihak sekolah memfasilitasi orangtua untuk dapat mengobservasi tingkah laku anak di sekolah. Setiap orangtua juga berhak berkonsultasi dengan psikolog sekolah secara berkala untuk berbagi dan berdiskusi mengenai berbagai macam aspek perkembangan anaknya. Diharapkan fasilitas ini dapat membentuk pola pendidikan yang konsisten kepada anak baik di sekolah maupun di rumah.Dengan menjadikan sekolah sebagai second home bagi siswa, diharapkan siswa mampu menikmati segala aktivitas sekolah sebagaimana siswa menikmati segala aktivitas mereka di rumah yang nyaman dan menyenangkan. ”Kalau anak sudah senang, akhlak mulia dapat diserap anak dengan lebih cepat,” ujar Hj. Fitriani F Syahrul, Msi. Psi (Direktur dan Psikolog di SD Lentera Insan – CDEC)

Baca Selengkapnya....

Tunas Global


Gelar Seminar Parenting “MENCIPTAKAN LINGKUNGAN POSITIF UNTUK STIMULASI MULTIPLE INTELLEGENCE ANAK”

Pada Sabtu, 25 Oktober 2008, Sekolah Nasional Plus Tunas Global Depok menyelenggarakan Seminar Parenting yang diperuntukkan khusus untuk semua elemen sivitas akademika sekolah (manajemen, kepala sekolah serta guru) dan orang tua atau walimurid.
Acara yang diberi judul BIG PARENTING bersama AYAH EDY, dengan mengambil tema MENCIPTAKAN LINGKUNGAN POSITIF UNTUK STIMULASI MULTIPLE INTELLEGENCE ANAK, pentingnya kerjasama yang solid antara orangtua dan guru, bertujuan memberikan pencerahan mengenai sistem pendidikan yang ideal untuk zaman sekarang, sehingga didapat sebuah pemahaman yang sama guna terciptanya lingkungan yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya anak. Seperti yang sudah sering Sekolah Tunas Global kampanyekan bahwa kunci keberhasilan pendidikan anak adalah kebersamaan antara guru (pihak sekolah) dan orang tua (pihak rumah) untuk bersama-sama dengan cara yang tepat mengetahui dan mengoptimalkan potensi anak.
Dalam seminar tersebut, menghadirkan pembicara Edy Wiyono, seoarang praktisi multiple intelegence and holistic learning. Beliau yang lebih dikenal sebagai Ayah Edy adalah penggagas gerakan Indonesia Strong From Home sekaligus pembicara talkshow di radio smart fm 95,9 MHz dengan nama acara yang sama, dimana beliau adalah juga konsultan Multiple Intellegence di Sekolah Tunas Global.
Turut hadir pada acara seminar tersebut adalah Ketua Yayasan Mandiri Tunas global dan staff manajemennya, Kepala Sekolah Pra Sekolah - TK dan SD Tunas Global beserta para guru, Orang Tua Murid baik dari Pra Sekolah - TK maupun dari SD serta berbagai pihak yang kami undang seperti dari Diknas Kota Depok dan juga Kepala Sekolah dan wakil orang tua siswa TK dan SD yang ada di sekitar Sekolah Tunas Global.
Selain itu diakhir acara ada kegiatan tambahan yang direspon antusias oleh para orang tua yaitu belajar sempoa untuk orang tua SD dan belajar bernyanyi untuk orang tua Pra Sekolah - TK. Dalam kegiatan ini para orang tua belajar tentang sempoa (materi yang diajarkan di SD) dan belajar bernyanyi lagu-lagu yang diajarkan di Pra Sekolah & TK. Ini juga merupakan bukti bahwa kebersamaan orang tua dan guru terhadap tanggung jawab mendidik anak yang benar.Seminar parenting ini ditutup oleh pembicara seminar dengan sebuah kesimpulan yang sekaligus menggambarkan tujuan seminar ”Sekolah yang baik adalah sekolah yang didukung oleh peran aktif bapak dan ibu orang tua siswa dan orang tua yang baik adalah orang tua yang perannya didukung dengan baik oleh guru di sekolah “.

Baca Selengkapnya....

26 November 2008

Lentera Insan

Gelar Program Pengayaan (Enrichment) Bagi Siswa Unggulan
Sekolah Lentera Insan (TB, TK dan SD) Alhamdulillah telah membuktikan komitmennya sebagai sekolah inklusi, yaitu sekolah yang tidak hanya mendidik anak-anak normal tapi juga anak yang memiliki kebutuhan khusus. Prinsip bahwa Education for All coba dijalani dengan sungguh-sungguh dan full team (psikolog, terapis, guru dan orang tua). Akan tetapi ruang lingkup layanan bagi anak berkebutuhan khusus selama ini masih terbatas pada anak-anak yang mengalami hambatan.
Berusaha meningkatkan pelayanannya, SD Lentera Insan pada 23 Agustus 2008 telah membuka program pengayaan enrichment. “Alhamdulillah pada tahun ajaran baru 2008/2009 program enrichment untuk anak-anak unggul dan berbakat berhasil dilaksanakan, ini wujud komitmen kami menjadi sekolah inklusif yang seutuhnya,” ujar Hj. Fitriani F. Syahrul, M.Si, Psi, psikolog dan pendiri Lentera Insan - Child Development and Education Center. Fitri yang juga pernah diidentifikasi sebagai anak berbakat (AB), pada tahun 1982, ketika program AB pertama kali di luncurkan di Indonesia, kemudian menjelaskan tentang siapa yang disebut anak unggul dan berbakat.
Anak unggul biasanya menyandang juara di sekolah, atau setidaknya masuk 10 besar di kelasnya. IQ anak unggul mulai dari 120 (menurut skala Weschler). Sementara anak berbakat (gifted children) atau sekarang disebut sebagai anak cerdas istimewa (CI) memiliki IQ minimal 130. Menurut pakar Renzulli, anak CI tidak hanya sekadar memiliki kecerdasan yang tinggi, tapi juga kreatif dan bertanggung jawab (komitmen) terhadap tugas. Dalam populasi, anak yang unggul sekitar 7 persen, sedang anak CI hanya sekitar 2-3 persen. Seperti layaknya anak berkebutuhan khusus yang lain, anak unggul dan anak CI juga perlu mendapat perhatian khusus guna mengoptimalkan potensinya yang kelak dapat berguna untuk masa depannya dan masyarakat.
Sampai saat ini SD Lentera Insan sudah melaksanakan beberapa kali enrichment diantaranya dengan tema Komunikasi efektif dan Divergent Thinking “Kami mengadakan program enrichment di hari Sabtu untuk meningkatkan daya pikir kreativitas dan keseimbangan social emosi. Doakan saja semoga lentera Insan dapat memberi perhatian yang proporsional bagi semua anak,” ucap ibu beranak tiga yang pernah memimpin Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia wilayah DKI Jakarta menutup penjelasannya. “Semoga, Amin..”

Baca Selengkapnya....

Hati-hati, Jangan Biarkan Buah Hati Anda Nyontek Via Internet

Komputer dan internet, siapa sih jaman sekarang yang tak kenal benda “ajaib” itu? Bahkan anak usia sekolah dasar (SD) pun sudah piawai browsing atau main game via internet!
Masalahnya, tak semua kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) selalu berdampak positif. Di samping memiliki dampak positif, internet juga memiliki dampak negative.
Selain kemudahan mengunduh gambar atau film porno, yang tentu saja tak layak bagi anak-anak kita, internet pun kini kerap kali dijadikan sarana nyontek bagi para pelajar. Kabarnya tingkat penggunaan internet sebagai sarana nyontek ini cukup tinggi hingga mencapai angka 50%.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh redaksi surat kabar sebuah universitas, sekitar 49% mahasiswa Cambridge University mengaku pernah berbuat curang saat kuliah.
Salah satu bentuk kecurangan yang paling populer di antara mahasiswa ilmu hukum adalah menyontek. Diperkirakan sekitar 60% mahasiswa mengaku melakukan plagiatisme.
Kebanyakan dari mahasiswa ini mengaku mengambil bahan dari internet dan menyerahkannya sebagai tugas mereka sendiri. Sebanyak 82% dari mahasiswa ini mengaku mengambil bahan dari Wikipedia dan mengolahnya sedikit agar tak terlalu kentara. Menurut mereka ini adalah salah satu cara untuk mendapat nilai tertinggi.
Melihat gejala ini, Cambridge University bermaksud memerangi tindakan curang mahasiswanya ini dengan menggunakan software untuk mendeteksi adanya kecurangan dalam tugas yang mereka kumpulkan.
Menurut sebuah berita yang dilansir All Headline News hari Jumat (31/10/08) disebutkan bahwa hanya sekitar 5% dari mahasiswa ini yang mengaku sempat ketahuan menyontek. Nah, bagi para orangtua hati-hati terhadap buah hati Anda. Jangan biarkan si kecil tergelincir lalu belajar curang atau menyontek!

Baca Selengkapnya....

Nilai yang Berbeda

Ada 3 kaleng Coca-cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba hari, sebuah truk datang ke pabrik mengangkut kaleng-kaleng Coca-cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermarket lokal. Kaleng Coca-cola pertama diturunkan di sini.Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng Coca-cola lainnya dan diberi harga Rp 4 ribu.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana, kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingindan dijual dengan harga Rp 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng Coca-cola ketiga diturunkan di sana.
Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika dikeluarkan,kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng Coca-cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp 60 ribu!
Sekarang, pertanyaannya adalah: Mengapa ketiga kaleng Coca-cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama? Lingkungan mencerminkan harga. Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila berada di lingkungan yang bisa mengeluarkan yang terbaik dari dalam diri, maka akan menjadi cemerlang. Tapi bila berada di lingkungan yang meng-kerdil-kan diri maka akan menjadi kerdil.(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA!

Baca Selengkapnya....

Mengantisipasi School Refusal

Heningnya pagi ini sontak terpecah kala teriakan Dwi menggema di ruang dapur dengan masih mengenakan piyama. “Aku nggak mau sekolah....pokoknya enggaaaaak !!! Perutku sakit, Maaaa....aku nggak enak badan...lagian aku nggak suka sekolah....aku mau di rumah ajaaaa !!”
Sepertinya jeritan Dwi bukanlah hal yang baru. Setiap orangtua pasti pernah mengalami hal yang dialami oleh orangtua Dwi. Ketika anak tidak mau sekolah, semua alasan-alasan pendukung pun keluar dari mulut si kecil, yang menandakan bahwa ia melancarkan aksi mogok sekolah.
Fobia sekolah adalah bentuk kecemasan yang tinggi terhadap sekolah yang biasanya disertai dengan berbagai keluhan yang tidak pernah muncul atau pun hilang ketika “masa keberangkatan” sudah lewat, atau pada hari libur. Fobia sekolah dapat sewaktu-waktu terjadi pada setiap anak hingga usianya 14-15 tahun, saat dirinya mulai bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru atau pun ketika ia menghadapai suatu pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolahnya.
Menurut para ahli, ada beberapa tingkatan school refusal (fobia sekolah). Mulai dari yang ringan hingga yang berat yaitu, Initial school refusal behavior (adalah sikap menolak sekolah yang berlangsung dalam waktu yang sangat singkat (seketika/tiba-tiba) yang berakhir dengan sendirinya tanpa perlu penanganan), Substantial school refusal behavior (adalah sikap penolakan yang berlangsung selama minimal 2 minggu), Acute school refusal behavior (adalah sikap penolakan yang bisa berlangsung 2 minggu hingga 1 tahun, dan selama itu anak mengalami masalah setiap kali hendak berangkat sekolah), Chronic school refusal behavior (adalah sikap penolakan yang berlangsung lebih dari setahun, bahkan selama anak tersebut bersekolah di tempat itu).
Dan jika ini terjadi, sebaiknya Anda tak perlu merasa panik berkepanjangan. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menanggulangi masalah fobia sekolah yang dialami si kecil.
Tetap Menekankan Pentingnya Bersekolah
Para ahli pendidikan dan psikolog berpendapat bahwa terapi terbaik untuk anak yang mengalami fobia sekolah adalah dengan mengharuskannya tetap bersekolah setiap hari (the best therapy for school phobia is to be in school every day). Karena rasa takut harus diatasi dengan cara menghadapinya secara langsung. Makin lama dia “diijinkan” tidak masuk sekolah, akan makin sulit mengembalikannya lagi ke sekolah, dan bahkan keluhannya akan makin intens dan meningkat. Tetaplah bersikap hangat, penuh pengertian, namun tegas dan bijaksana sambil menenangkan anak bahwa semua akan lebih baik setibanya dia di sekolah.
Berusahalah untuk tetap tegas dan konsisten
Entah karena pusing mendengar suara anak atau karena amat mengkhawatirkan kesehatan anak, orangtua seringkali meluluskan permintaan anak. Tindakan ini tentu tidak sepenuhnya benar. Dan hal penting yang harus diingat adalah hindari sikap menjanjikan hadiah jika anak mau berangkat ke sekolah, karena hal ini akan menjadi pola kebiasaan yang tidak baik, yang berakibat anak tidak akan mempunyai kesadaran sendiri kenapa dirinya harus sekolah dan terbiasa memanipulasi orangtua/lingkungannya.
Lepaskan anak secara bertahap
Pengalaman pertama bersekolah tentu mendatangkan kecemasan bagi anak, terlebih karena ia harus berada di lingkungan baru yang masih asing baginya dan tidak dapat ia kendalikan sebagaimana di rumah. Lepaskan anak secara bertahap, misalnya pada hari pertama, orangtua berada di dalam kelas dan lama kelamaan bergeser sedikit-demi sedikit di luar kelas namun masih dalam jangkauan penglihatan anak. Jika anak sudah bisa merasa nyaman dengan lingkungan baru dan tampak “happy” dengan teman-temannya maka sudah waktunya bagi orangtua untuk meninggalkannya di kelas dan jangan bersikap overprotective, demi menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dan kemandirian.
Bekerjasama dengan guru kelas atau asisten lain di sekolah Pada umumnya para guru sudah biasa menangani masalah fobia sekolah atau pun school refusal (terutama guru-guru preschool hingga TK). Karena itu orangtua bisa minta bantuan pihak guru untuk menenangkan si buah hati. Guru yang bijaksana, tentu bersedia memberikan perhatian ekstra terhadap anak yang mogok untuk mengembalikan kestabilan emosi sambil membantu anak mengatasi persoalan yang yang membuatnya cemas, gelisah dan takut. Selain itu, berdiskusi dengan guru untuk meneliti faktor penyebab di sekolah (misalnya diejek teman, dipukul, dsb) adalah langkah yang bermanfaat dalam upaya memahami situasi yang biasa dihadapi anak setiap har

Baca Selengkapnya....

“Diajarkan Cara Memandikan Kerbau Gak?”

Mamat, anak seorang petani desa. Untuk pertama kali, dia masuk ke sekolah dasar yang ada di kota, lumayan jauh dari desanya.
“Mamat, coba ceritakan, kenapa kamu bersekolah?” tanya Sang Guru.
“Kata Ayah, orang yang sekolah bisa jadi pintar Pak! Kalau saya pintar kan saya bisa kaya. Kalau saya sudah kaya saya mau nyumbang orang-orang miskin yang gak bisa makan di desa saya Pak,” jawab Mamat.
“Lalu cita-cita kamu mau jadi apa?”
“Saya mau jadi petani jagung Pak.”
“Iya, kamu belajar yang rajin ya, biar jadi orang yang pintar. Di sekolah kita nanti akan diajari banyak hal, mulai dari Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, dan masih banyak lagi. Kamu jadi bisa tahu banyak hal.” Terang Sang Guru.
“Pak Guru, kalau cara menanam jagung diajari di sekolah juga?” Mamat bertanya.
“O, kalau yang itu harus kamu pelajari sendiri..” Sang Guru menimpali sekenanya.
“Kalau pelajaran milih pupuk ada gak Pak?” Mamat kembali bertanya.
“Yang itu juga tidak diajari di sini Mat,” jawab Sang Guru.
Mamat merasa sangat heran mengapa pelajaran-pelajaran yang ia butuhkan malah tidak diajari di sekolah.
“Kalau cara memandikan kerbau?”
“Hahaha.. Mamat, Mamat.. Belajar hal-hal semacam itu bukan di sekolah dong. Kamu ini aneh-aneh saja,” Sang Guru tergelitik hatinya mendengar pertanyaan bocah tujuh tahun yang masih polos itu.
Mamat terdiam. Baginya sangat penting untuk tahu bagaimana caranya menanam jagung, karena kelak ia ingin sekali membantu ayahnya bekerja di ladang. Dan ia juga perlu tahu caranya memilih pupuk yang baik agar jagung-jagungnya tumbuh subur. Bahkan ia juga harus belajar bagaimana caranya memandikan si Bule, kerbau peliharaan ayahnya, karena kalau tidak dimandikan sehari saja baunya sudah sangat busuk.
“Di sekolah bukan tempatnya belajar menanam jagung. Di sekolah itu kita belajar Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan Bahasa Inggris. Semuanya sudah diatur di dalam aturan bersama yang disebut kurikulum pendidikan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini. Matematika, Bahasa Inggris, IPA, dan IPS adalah ilmu-ilmu yang kita butuhkan. Bangsa Indonesia kalau mau maju, harus mampu menguasai ilmu dan teknologi yang saat ini sedang berkembang di dunia. Kamu mau berbakti pada Negara kan?” jelas Sang Guru.
Pak guru menghela nafas panjang. Dari sorot matanya Mamat tahu Pak Guru sekarang sedang mengatakan sesuatu yang sangat serius.
Mamat mengangguk. Matanya berkaca-kaca. Mamat merasakan semangatnya meledak-ledak di dalam dadanya. Ia sebenarnya tidak terlalu mengerti apa yang dimaksud dengan kurikulum. Dan ia juga tidak mengerti, ilmu dan teknologi macam apa yang harus dikuasai oleh seorang anak petani seperti dirinya. Tapi kini ia menemukan alasan yang tepat mengapa ia harus sekolah. Yaitu untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Semua orang di dusun Mamat juga tahu, yang selalu menjadi masalah bagi dusunnya adalah tikus sawah yang seenaknya saja menggerogoti tanaman jagung yang sudah susah payah ditanami oleh warga. Mamat tidak mau dusunnya kelaparan lagi seperti tahun kemarin saat terjadi gagal panen akibat jagung-jagungnya digerogoti tikus. Mamat ingin dapat menyelesaikan permasalahan hidup di dusunnya. Dan ia yakin sekolah inilah yang akan menjadi solusi bagi permasalahan hidup dusunnya. Mamat berjanji akan belajar sunggung-sungguh ketika nanti diajari cara mengusir tikus sawah. Entah itu nanti akan dipelajarinya di pelajaran Matematika atau mungkin di pelajaran Bahasa Inggris, Mamat tidak tahu

Baca Selengkapnya....

Mencari sekolah unggulan

Sekolah unggulan!? Sebenarnya seberapa pentingkah sekolah unggulan itu bagi kemajuan pendidikan buah hati Anda? Hingga banyak orangtua memaksakan diri dan buah hatinya agar bisa belajar di sekolah unggulan.
Gak masalah sih, bila si anak memang mampu. Tapi bagaimana bila anak masuk sekolah unggulan hanya karena ingin mengikuti tren yang ada?
Sebaiknya, sebagai orangtua Anda harus tahu bahwa setiap anak memiliki pola dan waktu tumbuh yang khas. Ada anak yang ‘matang’ lebih cepat, ada pula yang lebih lambat dibandingkan anak lain, baik dari segi fisik, mental, sosial, maupun emosional.
Untuk itu, tak perlu memaksakan diri dan jangan sembarangan memasukan anak ke sekolah yang “dianggap” unggulan hanya karena Anda telah “tersesat” oleh pencitraan yang ada. Nah, sebenarnya bagaimana sih memilih sekolah yang unggul untuk masuk SD? Ada banyak hal yang bisa Anda lihat dari sebuah sekolah unggulan, diantaranya:

- Ada sekolah yang menekankan pada hasil, anak dituntut menjadi juara kelas, nilainya selalu bagus. Anak kemudian diikutkan dalam bimbingan belajar, sebab hasil pembelajaran di sekolah dirasakan kurang. Cara ini kadang-kadang mengenyampingkan proses pendidikan, yaitu membentuk kepribadian anak.
- Beberapa sekolah bisa dikatakan unggulan bila memenuhi beberapa kriteria, seperti guru yang pandai dan mempunyai kepribadian yang matang, metoda mengajar yang cocok dengan mata pelajaran yang diberikan guru, keseimbangan antara pelajaran jasmani dan rohani, dan memperhatikan berbagai kecerdasan yang dimiliki anak.
- Sebaiknya cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai berbagai sekolah yang terdapat di lingkungan rumah atau yang terjangkau lokasinya.
- Perhatikan atau cari informasi tentang karakteristik guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut. Sebab, kepribadian guru sangat menentukan karena sebaik apa pun kurikulum bila disampaikan oleh guru yang tidak memiliki kepribadian yang patut diteladani, akan sia-sia.

Selain itu, antara orang tua dan guru harus terjalin kerja sama yang baik. Namun jangan sampai guru mengintervensi ke rumah. Atau sebaliknya, jangan sampai orang tua mengintervensi sekolah. Kedua pihak harus saling mengisi dan menjalin hubungan yang harmonis.
Dalam pembelajaran, guru wajib memberikan suasana senang. Jangan sampai siswa takut kepada guru, takut pada mata pelajaran. Siswa harus dibuat senang dengan pelajaran dan senang belajar!

Baca Selengkapnya....