:

26 November 2008

Mencari sekolah unggulan

Sekolah unggulan!? Sebenarnya seberapa pentingkah sekolah unggulan itu bagi kemajuan pendidikan buah hati Anda? Hingga banyak orangtua memaksakan diri dan buah hatinya agar bisa belajar di sekolah unggulan.
Gak masalah sih, bila si anak memang mampu. Tapi bagaimana bila anak masuk sekolah unggulan hanya karena ingin mengikuti tren yang ada?
Sebaiknya, sebagai orangtua Anda harus tahu bahwa setiap anak memiliki pola dan waktu tumbuh yang khas. Ada anak yang ‘matang’ lebih cepat, ada pula yang lebih lambat dibandingkan anak lain, baik dari segi fisik, mental, sosial, maupun emosional.
Untuk itu, tak perlu memaksakan diri dan jangan sembarangan memasukan anak ke sekolah yang “dianggap” unggulan hanya karena Anda telah “tersesat” oleh pencitraan yang ada. Nah, sebenarnya bagaimana sih memilih sekolah yang unggul untuk masuk SD? Ada banyak hal yang bisa Anda lihat dari sebuah sekolah unggulan, diantaranya:

- Ada sekolah yang menekankan pada hasil, anak dituntut menjadi juara kelas, nilainya selalu bagus. Anak kemudian diikutkan dalam bimbingan belajar, sebab hasil pembelajaran di sekolah dirasakan kurang. Cara ini kadang-kadang mengenyampingkan proses pendidikan, yaitu membentuk kepribadian anak.
- Beberapa sekolah bisa dikatakan unggulan bila memenuhi beberapa kriteria, seperti guru yang pandai dan mempunyai kepribadian yang matang, metoda mengajar yang cocok dengan mata pelajaran yang diberikan guru, keseimbangan antara pelajaran jasmani dan rohani, dan memperhatikan berbagai kecerdasan yang dimiliki anak.
- Sebaiknya cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai berbagai sekolah yang terdapat di lingkungan rumah atau yang terjangkau lokasinya.
- Perhatikan atau cari informasi tentang karakteristik guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut. Sebab, kepribadian guru sangat menentukan karena sebaik apa pun kurikulum bila disampaikan oleh guru yang tidak memiliki kepribadian yang patut diteladani, akan sia-sia.

Selain itu, antara orang tua dan guru harus terjalin kerja sama yang baik. Namun jangan sampai guru mengintervensi ke rumah. Atau sebaliknya, jangan sampai orang tua mengintervensi sekolah. Kedua pihak harus saling mengisi dan menjalin hubungan yang harmonis.
Dalam pembelajaran, guru wajib memberikan suasana senang. Jangan sampai siswa takut kepada guru, takut pada mata pelajaran. Siswa harus dibuat senang dengan pelajaran dan senang belajar!

Tidak ada komentar: