:

05 Januari 2008

Hero How They Should Be

Oleh: Dara*

“We need a hero, courageous sacrificing people, setting examples for all of us. Everybody loves a hero, people line up for them, cheer for them, scream their names, and years later tell how they stood in the rain for hours just to get a glimpse of the one who told them to hold on a second longer. I believe theres a hero in all of us, that keeps us honest, gives us strength, makes us noble. And finally gets us to die with pride. Even though sometimes we have to be steady and give up the thing we want most, even our dream.”

- May Parker, Spiderman 2


Hero, sosok yang sering disebut sebagai “pembela kebenaran”, ataupun “pembela yang lemah”. Dahulu, segala sesuatu tentang pahlawan biasanya dikaitkan dengan perang – di medan perang maupun membasmi “kejahatan”. Namun, sebenarnya definisi pahlawan tergantung pada setiap individu. Sebab, manusia butuh seseorang yang dapat menolongnya dari sisi kegelapan dirinya. Jadi, hero bisa saja merupakan orang-orang yang ada di sekitar kita. Perhatikan saja. Siapa yang mau mendengarkanmu saat kesusahan? Gak mungkin dong kita curhat ke Superman atau Batman…

“People won’t know peace if they don’t face a war. And they wouldn’t know how important is a hero if they didn’t know it feels when there is no hero…”

- Anonym

Saking pentingnya pahlawan, orang-orang sampai membuat pahlawan versi mereka sendiri, dengan segala kemampuan yang diinginkan si pembuat. Bahkan, hampir setiap negara punya pahlawan khayalan yang datangnya bisa dari mitologi, legenda, ataupun karangan seseorang. Sampai sekarang pun orang-orang tetap mempertahankan berbagai legenda tersebut melalui berbagai cara, entah lewat film, cerita, games. Berikut beberapa contoh pahlawan khayalan dari berbagai negara (termasuk film dan games):

. Yunani – Herkules
Herakles (Hercules dalam bahasa Romawi) merupakan anak dari Zeus dengan seorang wanita dari golongan manusia. Dia merupakan pahlawan Yunani yang di dalam mitologi selalu berusaha membantu masyarakat Yunani dalam menghadapi kesulitan yang diakibatkan monster ataupun ulah dari raja dan penguasa yang jahat. Herkules juga pernah diangkat menjadi film animasi oleh Disney dan menjadi salah satu worlds di game “Kingdom Hearts”.

. Amerika (Kolaborasi) – Justice League
Saking banyaknya tokoh-tokoh superhero yang diciptakan Amerika, dibuatlah perkumpulan para superhero terpilih dari DC Comics yang beranggotakan Superman, Batman, Wonder Woman, Flash, Green Lantem, Aquaman dan The Martian Manhunter.

. Jepang – Sailormoon
Tentunya serial ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sailormoon adalah salah satu manga yang fenomenal, terutama untuk kategori heroine (pahlawan cewek). Kesuksesannya membuatnya juga dibuat versi live action dan gamesnya. Bisa dibilang Sailormoon sebagai pelopor manga-manga shoujo yang mengatakan “Berubah!” sebelum bertarung dengan musuhnya.

“Being a hero is about the shortest lived profession on earth.”

- Will Rogers

Namun, sebanyak apapun fictional heroes itu, mereka tak akan pernah ada. Mereka hanyalah “buatan”. Beberapa dari mereka mungkin sangat sempurna. Tetapi, pahlawan yang sebenarnya juga manusia, pasti punya kelemahan dan tak bisa terus menerus menjadi pahlawan.

Menjadi Pahlawan

Di samping itu, banyak orang yang ingin menjadi “pahlawan”. Lihat saja perilaku seorang anak setelah melihat aksi “Power Rangers” di layar kaca. Di masa kini, alasan seseorang ingin menjadi seorang “pahlawan” untuk seseorang dan sesuatu yang dicintainya adalah untuk melindunginya. Nah, bagaimana caranya menjadi seorang pahlawan di jaman ini?

“In our world of big names, our true heroes tend to be anonymous. In this life of illusion and quasi-illusion, the person of solid virtues who can be admired for something more substantial than his wellknowness often proves to be the unsung hero: the teacher, the nurse, the mother, the honest cop, the hard worker at lonely, underpaid, unglamorous, unpublicized jobs.”

- Daniel J. Boorstin

Seperti kutipan di atas, maka profesi seperti dokter, guru, polisi dan sebagianya, bisa dikategorikan sebagai pahlawan masa kini. Dengan menjadi orang-orang seperti di atas, kita bisa membantu yang lemah. Persis seperti yang dilakukan para samurai, ksatria, dan pahlawan di jaman dahulu. Tapi sesungguhnya semua profesi yang baik merupakan pekerjaan sebagai pahlawan. Setidaknya, bila kita tak menjadi profesi di atas, membina keluarga yang baik juga merupakan tindak kepahlawanan.

Jadi, mulailah memikirkan masa depanmu dan belajar sebaik-baiknya! Nah, jadi pahlawan seperti apakah kau di masa depan? Pahlawan bagi penjahat, atau bagi orang yang lemah? Semuanya tergantung padamu.

*Penulis adalah siswi kelas 9 Einstein, Sekolah Global Mandiri



[+/-] Selengkapnya...


Tidak ada komentar: