:

14 Desember 2007

SD Lentera Insan

Mengedepankan Pendekatan Psikologi Dalam Proses Belajar

Sekolah dasar (SD) Lentera Insan yang berlokasi di Kompleks Puri Permata I, Cimanggis, telah hadir di Kota Depok dengan proses belajar yang menekankan pada keseimbangan penguasaan keterampilan akademis dan perkembangan sosial emosi dengan mengacu pada nilai-nilai dasar Islam.

"Aktualisasi dari konsep keseimbangan tersebut dilaksanakan melalui observasi sosial emosi anak didik oleh tim psikologi sekolah hampir setiap hari," jelas Direktur Pendidikan Sekolah Lentera Insan, Fitriani F. Syahrul, Msi, Psi. "Jika ada potensi masalah, maka segera ditindaklanjuti oleh tim psikolog dengan pihak terkait," lanjutnya.
Setiap 6 bulan (mid semester) sekali diadakan parenting yakni pertemuan antara tim psikologi, pendidik dan orang tua untuk membicarakan perkembangan akademi dan perilaku sosial serta emosi. Selain itu diberikan pula tips-tips untuk mengatasi masalah tersebut. Dan diharapkan orangtua dapat menyelaraskannya di rumah, sehingga mendapat hasil yang optimal dalam penanganan masalah sosial emosi anak didik. Pada pertemuan tersebut juga diberikan progres report tentang pencapaian target kompetensi di setiap kelas.
Lebih lanjut, SD Principal Lentera Insan, Mahmud Yunus, Lc, mengungkapkan format evaluasi SD kelas 1, 2 dan 3 adalah deskriptif kualitatif dimana pada rapor tidak ada angka-angka melainkan huruf dan catatan perilaku yang bertujuan menjaga kepercayaan diri anak didik. Sedangkan SD kelas 4, 5 dan 6 menggunakan format deskriptif kuantitatif dimana di dalam rapor sudah menggunakan angka-angka karena diyakini anak didik telah siap secara mental dalam menerima keadaan dan kondisinya secara terbuka apa adanya.
"Dalam proses belajar, dikembangkan pula character building (akhlak mulia) antara lain mengagungkan Allah dan menghormati ciptaanNya, jujur, amanah dan berkata bijak, toleransi, kerja sama, hormat dan santun, mandiri, disiplin, bertanggungjawab, baik dan rendah hati, serta leadership mampu memimpin dan adil," jelas Mahmud Yunus, Lc.
Di samping belajar pengetahuan umum sesuai jadwal harian, character building serta pendidikan Agama Islam dan Al Qur'an dilaksanakan setiap hari. "Anak didik dibiasakan untuk shalat berjamaah setiap hari," lanjutnya.
Sementara untuk Bahasa Pengantar sehari-hari digunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Arab, SD Lentera Insan menerapkan Bahasa Inggris dengan sistem EFL (English as a foreign language). "Bahasa Inggris mulai diperkenalkan sejak SD kelas 1, sedangkan Bahasa Arab mulai SD kelas 4, sehingga diharapkan anak didik dapat secara aktif menggunakan Bahasa Inggris dan Arab dalam proses belajar maupun pergaulan di sekolah," ungkap Mahmud Yunus.
Ada 3 program menarik yang diterapkan SD Lentera Insan, yakni Sentra Minat, Melek Media serta Life Skill. Lebih lanjut Mahmud Yunus menjelaskan bahwa Sentra Minat bertujuan untuk mendeteksi dan mengembangkan minat serta bakat anak didik sejak dini, sentra minat ini merupakan progam alternatif yang tidak ditemui siswa dalam pembelajaran sehari-hari, dilaksanakan seminggu sekali dan masuk dalam kurikulum.
Setiap 6 bulan sekali (1 semester) anak didik diperkenalkan dengan 1 jenis program sentra minat, pada semester satu diperkenalkan sentra minat seni lukis, music recorder dan seni suara baca Al Qur'an. Pada semester dua diperkenalkan sentra minat teater, marawis, serta science. "Setelah kelas 4, anak didik sudah dapat memilih salah satu sentra minat tersebut sampai dengan kelas 6 dan akan mendapat sertifikat sentra minat pada saat lulus," jelas Mahmud Yunus.
Progam Melek Media dilaksanakan SD Lentera Insan bekerjasama dengan pakar melek media anak, B. Guntarto MSc, Direktur Lembaga Kritis Media Anak (KIDIA). Orangtua siswa sudah pernah bertemu dengan B. Guntarto MSc dan bercerita tentang manfaat media literacy bagi anaknya dimana anaknya lebih bisa memfilter tayangan televisi yang cocok untuk akan seusianya.
Lentera Insan satu-satunya sekolah yang memasukan program melek media dalam kurikulum sekolah dan para orang tua merasakan manfaat yang besar atas program tersebut. Program Melek Media bertujuan menumbuhkan sikap kritis anak didik terhadap media (majalah, radio, TV, internet, dan lain-lain), sehingga mereka dapat memilih dan memilah sendiri apa yang tepat bagi mereka.
Sedangkan Program Life Skill adalah program yang memperkenalkan kepada anak didik tentang berbagai profesi, dengan harapan mereka mempunyai gambaran konkrit tentang cita-cita mereka di masa yang akan datang. Narasumber antara lain dari para orang tua anak didik sendiri seperti dokter, polisi, arsitek, psikolog, wiraswastawan, pilot dan lain-lain.
Dalam era globalisasi, anak didik SD Lentera Insan diharapkan tidak kehilangan Akar Budaya Bangsa melalui program pengenalan budaya daerah (local wisdom) antara lain dengan field trip ke Kampung Budaya Sindang Barang di Bogor.



[+/-] Selengkapnya...


Tidak ada komentar: