:

05 Januari 2008

Aman dan Nyaman Menyaksikan Naruto di Layar Kaca

Baru-baru ini di layar kaca dan sejumlah media massa lainnya, ramai diberitakan tentang tewasnya seorang anak sekolah dasar gara-gara mengikuti sepak terjang Naruto.
Seperti biasanya, sosok Naruto, yang tengah dikagumi anak-anak, remaja bahkan orang dewasa, jadi kambing hitam dari kelalaian kita para orangtua.
Hampir setiap hari, anak-anak dan remaja kita, bahkan Anda sendiri, rajin menyaksikan film kartun di televisi. Tontonan film kartun memang mengasyikan.
Sudah pasti, kebanyakan orang, tak hanya anak-anak, merasa otak lebih fresh dan rileks saat melihat film kartun. Mungkin banyak diantara kita yang merasa malu ketika menonton film kartun karena takut dikatakan, "Payah masih kekanak-kanakan,” atau “Belum dewasa!!"


Tahukah Anda, sebenarnya hampir semua film yang beredar di Indonesia, terutama yang melalui layar kaca, banyak sekali memberikan contoh perilaku yang tidak baik, seperti kekerasan dan budaya yang tak sesuai dengan kebudayaan bangsa kita.
Justru dengan menonton film kartun, jiwa kekanak-kanakkan kita akan kembali, sehingga dapat membuat sebuah keseimbangan dalam diri kita. Dalam jiwa anak-anak itu, pada dasarnya tidak pernah ada dendam, egoisme, kekerasan, maupun permusuhan. Dalam diri mereka yang ada hanya ceria, tawa, persahabatan, kebaikan. Sifat-sifat tersebutlah yang dapat meredam semua sifat buruk yang ada pada orang dewasa dan dapat mengontrol diri kita agar tak melakukan tindakan amoral.
Selain itu, dengan menonton film kartun, otak kita yang tegang dan stres akibat permasalahan yang kita hadapi setiap harinya dapat menjadi lebih fresh dan rileks, hal ini dikarenakan sewaktu kita menonton film kartun tersebut kita ikut terlarut dalam keceriaan yang ada dalam setiap ceritanya. Kita akan terhanyut dalam indahnya khayalan dan imajinasi sang pengarang cerita film kartun tersebut, hingga sejenak kita lepas dari semua beban yang menindih pundak kita. Dengan sendirinya tanpa kita sadari pula, kita telah mengobati penyakit yang banyak diderita oleh hampir seluruh orang dewasa di bumi tanpa mengeluarkan sedikitpun biaya dan tanpa terapi khusus. Bukankah itu menguntungkan!!!
Lantas apa solusinya untuk memberikan ‘pencerahan’ kepada para pemirsa cilik film kartun macam Naruto atau Avatar?
- Sediakan waktu khusus untuk mendampingi si kecil menyaksikan tayangan kartun di televisi.
- Sediakan waktu khusus nonton televisi untuk si kecil agar tak mengganggu jam belajarnya.
- Matikan televisi atau jangan biarkan si kecil menyaksikan tayangan bagi orang dewasa.
- Beri nasihat atau masukan kepada si kecil usai menyaksikan tayangan kartun.



[+/-] Selengkapnya...


Tidak ada komentar: