:

26 Desember 2008

Klinik Akupunktur & Akupresur Meridien

Stroke, Pembunuh No. 3 di Indonesia
Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika, dimana kasus kegemukan akibat junk food terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data statistik, di Amerika, setiap tahun terjadi 750 ribu kasus stroke baru. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit ada satu orang di Amerika yang terkena stroke.

Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penderita stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah penyakit jantung dan kanker. Bahkan menurut survey tahun 2004, stroke meupakan pembunuh nomor satu di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembunuh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh sebab yang lain.

Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah atau bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah ke otak. Hampir 80 persen pasien di Klinik Akupunktur dan Akupresur Meridien mengalami stroke jenis ini.

Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah, akibatnya darah merembas ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita hipertensi.

Gejala-gejala stroke yang harus diwaspadai antara lain, kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian penglihatan dan atau pendengaran, penglihatan ganda, pusing, bicara tidak jelas (rero), hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih, ketidakseimbangan dan terjatuh, pingsan, dan lain-lain.

Bahkan kini, The National Institute of Health di Amerika merekomendasikan akupunktur dalam program rehabilitasi stroke. Akupunktur diketahui mempercepat penyembuhan dan pemulihan kembali gerak motorik dan pergerakan sehari-hari.
Menurut ilmu akupunktur, pasien stroke kekurangan chi (qi) di meridian hati dan terlalu banyak chi (qi) di meridian empedu. Oleh karena itu ke dua organ vital tersebut harus ditangani secara intensif, dilanjutkan dengan moksibasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Pada Klinik Akupunktur dan Akupresur Meridien tidak hanya kedua organ vital tersebut yang ditangani, akan tetapi juga diperiksa organ lain yang bermasalah, karena Dra. Budi Agustinah menganggap organ lain yang bermasalah harus juga ditangani, sehingga pasien-pasien yang sudah pernah di akupunktur, setelah datang dan ditangani Klinik Akupunktur dan Akupresur Meridien pastilah akan surprise karena banyaknya jarum akupunktur yang dipakai pada titik-titik meridian, sehingga banyak pasien yang berkomentar klinik yang ditangani oleh Dra. Budi Agustinah tidak pelit dengan jarum. Perlu diketahui, jarum yang dipakai adalah jarum sekali pakai yang harganya tidak murah.

Kota Depok pun kini mulai dikenal oleh masyarakat luas karena hadirnya Klinik Akupunktur dan Akupresur Meridien sebagai klinik penyembuh stroke dengan tingkat keberhasilan 95 persen. Klinik Akupunktur dan Akupresur Meridien juga menerima konsultasi gratis untuk segala jenis penyakit yang dapat disembuhkan melalui penanganan akupunktur dan akupresur.

Tidak ada komentar: