:

05 Januari 2009

Ayodya Pala Indonesia Art Center

Membangun Bangsa Melalui Seni dan Budaya
Pertama berdiri di Kota Depok pada 24 April 1981, Sanggar Ayodya Pala selalu aktif dalam bidang pendidikan, pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia.
Sanggar ini dikenal luas, tak hanya di Depok atau di dalam negeri, bahkan hingga ke-18 negara, diantaranya Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, Jepang, Myanmar, Singapura, Australia, Perancis, Jerman, Kanada, dan lain-lain.

Berbagai seni dapat dipelajari di sanggar ini, seperti seni tari, vocal, musik dan modeling. Ayodya Pala berpusat di Jl. Melati Raya No. 7A, Depok Jaya, Mal Depok Lt. III, Jl. Margonda Raya, Mal Cimanggis Lt. IV, serta di beberapa kawasan lain seperti Jl. Studio Alam TVRI Cilodong, Maharaja Blok P2 No.1 Sawangan, Komplek Poin Mas Blok D I/5 Sawangan, Perum Puri Anggrek Mas, Pekapuran dekat SMAN 4 Sukatani Depok, Jl. Tole Iskandar No. 290 Sukmajaya, Jl. Tanah Baru Raya No. 38 Beji, dan lain-lain.
Mengusung motto “Membangun Bangsa Melalui Seni dan Budaya”, para siswa Ayodya Pala terdiri dari usia 3 tahun hingga mahasiswa. Mereka diajarkan seni serta pendidikan moral atau budi pekerti yang baik.
“Ayodya Pala menjunjung tinggi moral sebagai ‘panglimanya’ karena tanpa moral atau budi pekerti yang baik, tidak akan menghasilkan manusia yang berkualitas yang saat ini dibutuhkan bangsa Indonesia,” tutur Dra. Budi Agustinah, pimpinan Ayodya Pala Art Center.
Sanggar Ayodya Pala selalu mendapat undangan untuk tampil di berbagai acara resmi maupun tak resmi, baik dari instansi swasta maupun pemerintah. Misalnya, bertepatan dengan HUT Konferensi Asia Afrika, pada 26 April 2008, Ayodya Pala mendapat kepercayaan dari Pemprov Jawa Barat untuk mengadakan pergelaran karya seni di Teater Terbuka Dago Tea House Bandung. Untuk kegiatan ini Ayodya Pala akan menampilkan sendratari Goyang Amprok Pasetih dan Sarupa Teu Sarua.
Ayodya Pala yang aktivitas eventnya sampai ke berbagai negara ini, juga menuai predikat sebagai sanggar tari dengan pengelolaan manajemen terbaik dari Dephankam untuk kriteria partisipasi dalam bela negara. Para alumnusnya yang ekspatriat, setelah pulang ke negara asalnya, turut mempromosikan Ayodya Pala. Terbukti dengan banyaknya permintaan pengiriman materi pembelajaran jarak jauh (e-learning) dan CD interactive. Negara yang mengekspor materi pembelajaran tari sejak tahun 2002 tersebut antara lain: Canada, Los Angles, Chili dan sebagainya. Selain itu banyak juga permintaan untuk mengekspor pakaian adat, handycraft dan alat musik tradisional. Aktifitas ini telah dijalin sejak tahun 1996. “Di tahun ini banyak permintaan untuk mengirim kain songket, salah satunya ke negara Inggris,” ungkap ketua Ayodya Pala, Dra. Budi Agustinah.
Selain itu, Ayodya Pala memiliki jaringan bisnis sebagai amal usaha yang terpadu, antara lain klinik Akupunktur Meridien yang juga dibuka untuk umum. Selain usaha advertising dan event organizer Zone Art, Kid’s Art Center, juga sedang dirintisnya klinik spa untuk kecantikan. Banyak manfaat yang dapat diraih jika menjadikan Ayodya Pala sebagai mitra bisnis bagi investor, contohnya sistem franchise atau waralaba yang menjanjikan break even point yang tinggi, demikian diungkapkan oleh Baas Cihno Sueko, Pembina Ayodya Pala

Tidak ada komentar: