:

28 Januari 2009

SEKOLAH PLAYGROUP & KINDERGARTEN NASIONAL PLUS TUNAS GLOBAL

Mengantar Siswa Menjadi Cerdas, Mandiri, dan Peduli

Masa kanak-kanak adalah masa indah yang penuh petualangan dan tantangan. Pada masa kanak-kanak tersirat makna BERMAIN ADALAH BELAJAR dan BELAJAR ADALAH BERMAIN. Dasar pemikiran inilah yang mendasari suasana pendidikan di Sekolah Play Group & Kindergarten Nasional Plus Tunas Global Depok.


Memiliki fasilitas yang lengkap serta permainan outdoor, kolam renang, pasir putih, halaman yang luas dan asri serta ramah lingkungan, sekolah yang berlokasi di Jl. Nusa Indah No. 16 Pancoran Mas, telepon 021-77211717-1818, berkomitmen untuk menciptakan suasana yang menyenangkan sekaligus memberikan pembelajaran tentang budaya bersih dan peduli lingkungan bagi siswa.
Mengantar siswa menjadi siswa yang CERDAS, MANDIRI dan PEDULI adalah motto Sekolah Playgroup dan Kindergarten Nasional Plus TUNAS GLOBAL Depok dalam mendidik siswa sesuai visi dan misinya. Sebagai sekolah umum (bukan sekolah berbasis agama tertentu), Sekolah Playgroup dan Kindergarten Nasional Plus TUNAS GLOBAL Depok menerapkan Student Centered Learning dalam bahasa pengantar Billingual Inggris dan Indonesia dengan menggunakan beberapa pendekatan dalam mendidik anak antara lain:
Pendekatan Perilaku: Guru berfungsi dominan sebagai tokoh yang menjadi contoh terhadap semua perilaku siswa yang berkaitan dengan nilai dan budi pekerti.
Pendekatan Perkembangan: guru hanya sebagai fasilitator memberi kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk mengeksplorasi kemampuan dan kecerdasannya sesuai tingkatan usianya, misalnya penerapan 2 ways communication dimana guru selalu meminta pendapat anak, menyampaikan instruksi dengan negosiasi/kesepakatan bersama, serta memberikan kesempatan anak menyelesaikan masalahnya dengan teman.
Pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) juga sangat ditonjolkan pada cara mendidik siswa di Sekolah Playgroup & Kindergarten Nasional Plus TUNAS GLOBAL Depok, yaitu siswa diajak untuk mengalami sendiri melalui peristiwa atau pengalaman langsung untuk setiap pembelajaran, misalnya ketika siswa belajar hewan dan tumbuhan, anak dihadirkan hewan dan belajar di bawah pohon, ketika belajar tema transportasi, anak-anak diajak mengalami naik bus, becak, bahkan melihat dan meraba pesawat terbang. Siswa kemudian diajak menemukan makna sesuai konteks bagi diri, kegiatan, kondisi, minat mereka, dan siswa menemukan manfaat pengetahuan bagi diri mereka sehingga belajar menjadi sesuatu yang mengasyikan.
Pendekatan Multiple Intellegence: setiap anak pada dasarnya adalah anak cerdas, yang masing-masing memiliki kecerdasan dominannya. Dasar pemikiran ini diimplementasikan melalui program pemetaan kecerdasaan majemuk (multiple intellegence) anak melalui komunikasi yang intensif antara orangtua dan guru melalui program Kebersamaan.
Wujud nyatanya dalam bentuk kegiatan parenting yang rutin berupa tatap muka dan diskusi yang rutin. Secara berkala sekolah mengundang pakar atau praktisi atau tokoh pemerhati anak untuk berbagi ilmu dan pengalaman untuk para orang tua dan guru dalam menambah khasanah ilmu mendidik anak.
Mengingat perkembangan dunia pendidikan yang sangat pesat, berbagai metode dan pendekatan baru muncul dan dikembangkan, maka komitmen sekolah untuk selalu memberikan pelatihan bagi guru sebagi komponen penting sekolah dan seluruh staf sekolah menjamin ketersediaan, kesiapan dan dukungan SDM yang handal dan dinamis dengan sistem pelatihan yang rutin sehingga pengembangan maksimal kompetensi guru, baik kompetensi pribadi maupun akademisnya.

Tidak ada komentar: